Selasa, 25 Desember 2012

Embriologi dan Islam


Pengen tau bukti jawaban Al-qu'ran tentang pembentujan janin yang sesuai sama fakta ilmiah?? ini dia... sekilas jawaban dari presentasi kami kelompok 1 about it..
Daftar Pertanyaan dan jawaban :
1.      Sang Putra : Jelaskan lebih rinci tentang ayat pembentukan jenis kelamin pada embrio yang ada pada penjelasan power point anda ! (An-najm :45-46)
2.      Mia Daniati : Jelaskan lebih rinci tentang peniupan ruh pada janin sesuai hadist yang dijelaskan pada power point anda ! (Hr. Bukhari-Muslim)
3.      Asep Yusup Hamdani : Jelaskan bagaimana perbedaan embriologi sains dengan yang ada pada ayat Alquran !

Jawaban Pertanyaan 1
Jenis Kelamin Bayi awalnya diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.
Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur’an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”.
Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (Qs An Najm: 45-46)
Dan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Sampai Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
Dan telah diyakini bahwa tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur’an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
Jawaban pertanyaan 2
Peniupan Ruh
Para ulama sepakat, bahwa ruh ditiupkan pada janin ketika janin berusia 120 hari, terhitung sejak bertemunya sel sperma dengan ovum. Artinya, peniupan tersebut ketika janin berusia empat bulan penuh, masuk bulan kelima. Pada masa inilah segala hukum mulai berlaku padanya. Karena itu, wanita yang ditinggal mati suaminya menjalani masa ‘iddah selama empat bulan sepuluh hari, untuk memastikan bahwa ia tidak hamil dari suaminya yang meninggal, agar tidak menimbulkan keraguan ketika ia menikah lagi lalu hamil.
Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia hidup dan ini sepenuhnya urusan Allah, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya, yang artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “ruh itu termasuk urusan tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". [al Isra`/17:85]
Fakta ilmiah : Perkembangan janin pada minggu ke 13 adalah pada retina, kornea, iris, serta lensa mata janin. Organ ini sudah dapat berfungsi dengan baik, sehingga janin sudah bisa mengedipkan mata dan peka terhadap cahaya. Selain itu kulit, otot dan anggota tubuhnya telah terbentuk. Janin juga sudah bisa merasa detak jantung bundanya. 7,5 cm adalah perkiraan panjang bayi pada usia ini di mana paru-paru, trakea, perut, pankreas, hati serta ususnya mulai berkembang hingga ke fungsi paling akhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan dan telapak kaki mulai terlihat.
Perkembangan Janin Usia 4 Bulan selanjutnya adalah pada minggu ke 14. Pada minggu ini semua bagian tubuh bayi seperti leher, dada, dan telinga sudah mulai menempati tempatnya dengan sempurna. Jenis kelamin juga sudah mulai terlihat. Janin sudah mulai merasakan sesuatu yang terjadi di luar rahim, misalnya usapan pada perut ibu.
Kemudian pada minggu ke 15, janin dapat mendengar suara perut, denyut jantung serta suara anda. Pada usia ini rambut di kepala serta alis dan bulu mata sudah mulai tumbuh. Ukuran janin saat ini kurang lebih seberat 114 gram, panjangnya kurang lebih 15 cm. Perkembangan terakhir pada bulan ke 4 adalah panjang janin sudah mencapai 16 cm dan berat 135 gram, gerakannya lebih kuat dan dapat dirasakan. Gerakannya semakin aktif, janin mulai merenggangkan tubuhnya, menghisap ibu jarinya, menguap, dan cegukan.

Jawaban pertanyaan 3 :
Banyak Proses pembuktian oleh peneliti Hebat Amerika
Prof Dr Roger Garaudy dan Dr Maurice Bucaille di Perancis pernah mengkaji dan menguji Alquran dari segi isinya. Di antaranya, Maurice Bucaille mencoba menguji seberapa jauh kebenaran ilmiah ayat-ayat yang bersangkutan dengan proses kejadian manusia dalam Surat Al Hajj ayat 5 (22:5). Dr Maurice Bucaille menemukan bahwa ternyata penjelasan dari Alquran yang turun 14 abad yang lalu itu dalam menggambarkan asal muasal manusia lebih tepat dari ilmu embriologi mutakhir. Hal itu secara jelas ditulis dalam bukunya yang berjudul 'The Origin of Man'. Seorang ahli anatomi dan embriologi dari Kanada, Prof. Dr. Keith Moore sangat terkejut dengan keakuratan pernyataan yang ada dalam Al-Qur’an (yang ada pada abad 7Masehi) jauh sebelum ilmu embriologi ada. Hal ini beliau dapati pertama kali saat dia bekerja dengan the Embryology Committee of King Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia. Saat itu dia diminta membantu mereka menginterpretasikan berbagai pernyataan di dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai reproduksi manusia dan perkembangan prenatal. Sejak itu Professor yang dengan berbagai karya ilmiahnya mendapatkan beberapa penghargaan di dunia kedokteran itu mulai aktif meneliti kedokteran modern dengan mengacu ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Maka dapat ditulis secara jelas perbedaan Embriologi modern dengan yang ada di Alquran sbb:
1. Sperma
Fakta ilmiah:
Sperma dibentuk oleh testicles (testis). Cairan laki-laki (yang disebut semen) ini terutama berisi beberapa komponen: 1. sperma yang dalam keadaan normal (agar dapat menyebabkan fertilisasi) bersifat gushing dan aktif bergerak, 2. prostaglandin yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga membantu transpor sperma ke tempat fertilisasi. Semen juga mengandung gula yang diperlukan untuk mensuply energi untuk sperma; beberapa cairan yang berbeda untuk menetralisir keasaman pada mulut/pintu masuk rahim dan menciptakan/membuat lingkungannya licin sehingga memudahkan gerakan sperma ke dalam rahim.
Meski ratusan juta sperma (500-600juta) masuk melalui vagina ke dalam leher rahim, hanya ada satu sperma yang dapat membuahi ovum,  sperma ini kemudian melewati perjalanan panjang untuk sampai ke tempat fertilisasi yang disebut tuba falopii yang menghubungkan ovarium/kandung telur dengan rahim. Jarak/perjalanan ini penuh dengan hambatan yang bisa kita samakan dengan perjalanan manusia untuk mencapai ke bulan! Setelah terjadi fertilisasi/pembuahan, terjadi perubahan yang cepat pada membran ovum untuk mencegah masuknya sisa/sperma yang lain.
Sperma terdiri dari 23 kromosom, dimana 1 kromosom menentukan jenis kelamin embrio. Kromosom di ovum selalu X. Bila kromosom Y  bercampur dengan kromosom X dari ovum akan menjadi laki-laki (XY), bila sperma X bercampur dengan X ovum akan menjadi jenis kelamin perempuan(XX).
Uterus/rahim merupakan tempat pertumbuhan embrio dan berkembang sebelum nanti akhirnya keluar sebagai bentuk sempurna seorang bayi. Uterus merupakan tempat yang aman untuk pertumbuhan embrio karena beberapa alasan:
1. Lokasi uterus ada di tulang pelvis wanita, yand dilindungi oleh ligament/tali pengikat dan fascia/lembaran2 yang mensuppot/menahan uterus dari samping dan membuat rahim tetap bisa mobile dan tumbuh hingga ratusan kali pada kehamilan cukup bulan.
2. Otot pelvis dan perineum mengfiksasi uterus pada tempatnya.
3. Adanya hormon progesteron(hormon kehamilan) membantu menstabilkan rahim dan mengurangi kontraksi uterus selama kehamilan.
4. Embrio di dalam rahim dikelilingi oleh membran2 yang berbeda yang menghasilkan cairan amnion/ketuban yang menyebabkan embrio dapat berenang di dalamnya dan melindungi embrio dari efek trauma luar.
Proses pembuahan dan perjalanan/transport zigot ke dalam rahim berlangsung kurang lebih 6 hari dan kemudian terjadi implantasi zigot (dikenal sebagai blastosit) dan tumbuh dalam dinding uterus selama 15 hari, saat tahap Alaqa (darah beku tebal) dimulai.
Refleksi dan kebenaran dalam ayat Al-Qur’an:
“Nutfah” dalam bahasa Arab berarti „air yang sangat kecil“ atau “setetes air“. Ini sesuai dengan cairan laki-laki yang mengandung sperma sebagai salah satu komponennnya. Sperma dihasilkan dari air yang hina/tidak penting (nutfa)  dan berbentuk seperti ikan dengan ekor yang panjang (ini salah satu arti/pengertian Sulalah-air mani). Allah SWT berfirman dalam surat As Sajadah 32:7-8:
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang Memulai Penciptaan dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani/Sulalah)“.
Pengertian lain Sulalah adalah “ekstrak’, yang berarti esensial atau bagian terbaik dari sesuatu. Dengan kedua implikasi ini, berarti ‚bagian dari segalanya’ menindikasikan bahwa asal usul penciptaan manusia hanya berasal dari bagian cairan manusia dan bukan dari semuanya (sperma hanya bagian dari isi cairan manusia- seperti telah disebutkan di atas).
Penjelasan peran nutfa dalam penciptaan-Nya, Allah SWT berfirman dalam surat Ath-Thariq (86:5-6):
„ Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar“
Juga dalam surat An Nahl (16:4):
„Dia telah menciptakan manusia dari mani (fluid drop), tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata“
Dan Allah berfirman dalam Al Insan (76:2):
„Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (nutfa) yang bercampur (antara benih laki-laki dan perempuan- amshaj) yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
Campuran nutfa pada ayat ini menunjukkan keajaiban/kebenaran Al-Qur’an. Nutfa yang dalam bahasa Arab  berarti setetes kecil air, tapi di sini digambarkan sebagai amshaj yang berarti struktur yang berisi campuran kombinasi. Ini sesuai dengan penemuan scientific, bahwa zigot berbentuk drop/tetes air yang secara simultan merupakan campuran kromoson cairan laki-laki dan kromosom ovum wanita.
2. Tahap Al Alaqa ( Leech-like clot- segumpal darah)
Fakta ilmiah:
Pada tahap pertama ini dimulai pada hari ke 15 dan berakhir pada hari ke-23 atau 24.  Zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Al Mu’minun (23:14):
„Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (a leech-like clot), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump)“
Alaqa dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian:
  1. Gumpalan yang hidup dalam ponds(tempat kecil dalam air) dan menghisap darah dari sesuatu yang hidup  (dalam hal ini rahim ibu)
  2. Sesuatu yang menempel atau tergantung pada sesuatu
  3. Gumpalan atau darah bergumpal
Semua pengertian ini semua sesuai dengan kenyataan embrio manusia setelah implantasi/ menempel kuat pada dinding rahim (endometrium) sebagai embrio tampak seperti gumpalan yang menempel kuat pada endometrium melalui tali pusat, pembuluh darah yang mengalirinya memberikan bentuk menyerupai gumpalan darah.
3. Tahap Al Mudgha (chewed-like lump of flesh -segumpal daging)
Embrio ditranformasikan dari tahap Alaqa ke awal tahap mudgha pada hari ke 24 sampai 26, merupakan periode yang sangat singkat dibandingkan dengan perubahan periode nutfa ke Alaqa.
Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Al Qur’an surat Al-Hajj (22:5): 
„Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami Kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan“
Untuk itu ada 2 tipe mudgha: sempurna dan tidak sempurna. Sempurna disini adalah embrio itu sendiri yang mulai membentuk beberapa organ yang berbeda dengan fungsi spesifik dan tidak sempurna yang dimaksud di sini adalah plasenta yang mulai berkembang pada minggu ke-5 tahap mudgha. Dan Allah mengetahui yang terbaik!
4. Tahap pembentukan tulang
Dalam minggu ke-6, tulang rawan mulai tumbuh di dalam tubuh. Transformasi dari mudgha ke awal pembentukan tulang terjadi dalam periode yang singkat pada akhir minggu ke-6 dan awal minggu ke-7. Tahap  ini ditandai dengan kemunculan tulang/skeleton yang memberi gambaran embrio seperti manusia.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits:
Dalam surat Al Mu’minun (23:14): 
„.......... lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling Baik.“
Ini sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam Hadits sahih Muslim:
“Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, ..” (HR. Muslim no : 2645)
 Setelah 42 malam (6 minggu), embrio mulai mengambil gambar manusia dengan munculnya kartilaginosa kerangka, maka alat kelamin luar mulai muncul di kemudian hari (minggu ke 10). Pada minggu ke-7 gambar manusia akan lebih jelas dengan dimulainya penyebaran kerangka. Minggu ini merupakan (antara 40 dan 45 hari) garis demarkasi antara mudgha dan gambar manusia.
 
5. Tahap pembentukan otot (clothing with flesh)
Tahap ini ditandai dengan pembentukan otot yang mengelilingi dan menempel ketat di tulang. Dengan terbentuknya pembungkus tulang yang membungkus otot dan tulang secara komplet dan pembentukan otot selesai, maka embrio dapat mulai bergerak.
Ahli embriologi menyebutkan tahap ini berakhir pada minggu ke-8 dan dilanjutkan sebagai tahap fetus (Nash’ah). Hal ini sesuai dengan Al Qur’an dalam surat  Al Mu’minun (23:14):
.....lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain...“
6. Tahap Nash’ah dan viability (Tahap fetus)
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan akhir minggu kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organ telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Pada tahap ini organ dan semua sistem dipersiapkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Fetus siap untuk hidup di luar rahim mulai umur 22 minggu hingga 26 minggu (misal setelah akhir bulan ke-6 kehamilan), bila sistem pernafasan telah cukup untuk berfungsi (normalnya pembentukan surfaktan lengkap umur kehamilan 24 minggu) dan sistem saraf mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tubuh fetus. Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif terhadap cahaya. Pada tahap ini tidak ada pembentukan organ baru, yang ada hanyalah pematangan atau perkembangan organ dan sistem, untuk itu diperlukan makanan dan lingkungan yang baik bagi fetus agar dapat berkembang dengan baik hingga tahap kelahiran.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Az- Zumar Allah SWT berfirman (39:6):
.....Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan“ (tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim
Ahli embriologi menerangkan bahwa fetus dalam tahap perkembangannya dikelilingi oleh tiga membran:
  1. Membran amnion yang berisi cairan yang menjadikan fetus selalu dalam keadaan berenang, dengan demikian melindunginya dari trauma dan membantu pergerakan fetus untukmelakukan re-posisi secara halus pada saat tahap kelahiran berlangsung.
  2. Membran chorion
  3. Membran desidua.
Beberapa ahli menginterpretasikan tiga lembar kegelapan dengan membranamnion yang mengelilingi uterus, dinding uterus dan dinding abdomen. Wallahu’alam. Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa fetus siap untuk hidup di luar rahim setelah akhir bulan ke-6 (akhir trismester 2). Ini sesuai dengan surat Ahqaf bahwa tahap konsepsi dan menyapih membutuhkan waktu 30 bulan (46:15):
„Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan....“

Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
„...., ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun“.
Dengan perhitungan yang mudah, maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan dalam Al-Qur’an menentukan periode konsepsi minimal adalah 6 bulan, ini sesuai dengan kenyataan dari para ahli bahwa tahap konsepsi sebelum 22 minggu bila fetus tidak bisa tahan hidup dikatakan abortus/keguguran.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa indera pertama yang berkembang dalam perkembangan embrio adalah pendengaran. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam surat As Sajdah (32:29):
„ Kemudian Dia menyempurnakan dan Meniupkan ke dalam tubuhnya Roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati(feeling and understanding),....“
Al-Insan (76:2):
„ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
Al-Mu’minun (23:78):“
Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati (feeling and understanding)....“
Dari ketiga ayat di atas selalu menyebutkan indera pendengaran sebelum penglihatan. Hal ini sesuai dengan ilmu embriologi modern yang menyatakan bahwa indera pendengaran berkembang sebelum indera penglihatan.

2.      Kesamaam Fase ilmiah tentang embriologi dan fase yang tertulis di dalam Alquran sudah menjadi bukti bahwa Al-qur’an telah menjadi sumber segala ilmu jauh sebelum bukti penelitian sains ada.
3.      Penelitian sains yang didominasi orang non muslim mampu diluluhkan dengan kebenaran Al-qur’an dan ini menjadi bukti otomatis bahwa ilmu yang ada sekarang merupakan ilmu Tuhan yang Dia berikan untuk kita,, agar kita berfikir dan bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar