Sabtu, 01 September 2012

Arsip Laporan Praktikum


FOTOSINTESIS
Laporan Praktikum (Biologi umum)

DISUSUN OLEH
Nama                                    : Bunga Naria
NPM                                     : 1011060076
Semester/Jurusan                : 1/Tadris biologi
Kelas                                     : C
Dosen                                    : Adryade Reshi Gusta S.P




 


 

FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN INTAN
LAMPUNG
2010
   
BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman, Algae dan Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno : choloros = green (hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari
gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari. (Subandi, 2008).

1.2 Tujuan Praktikum
·         Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, dan untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari, berbeda.
·         Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
·         Mengetahui zat yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis

BAB II
 Alat Dan Bahan
2.1 Alat Dan Bahan
      Adapun alat dan bahan yang di perlukan dalam pecobaan fotosintesis antara lain: gelas kimia 3 buah,tabung reaksi 3 buah, corong kaca 3 buah, kawat penyangga/spatula 9 buah, thermometer, tumbuhan air (Hydrilla sp), air, es batu.
2.2 Metode Kerja
·         Ikatlah beberapa batang tumbuhan air (Hydrilla) lalu kemudian masukan kedalam corong kaca dengan pangkal batang disebelah atas.
·         Lalu masukan corong kaca beserta tumbuhan air kedalam gelas kimia yang telah berisi air, kemudian unutuk menyangga corong gunakan kawat (spatula) yang digantungkan pada dinding gelas kimia.
·         Kemudian tutuplah tangkai corong tabung reaksi yang telah berisi air penuh.
·         Lakukan rangkaian 3 kegiatan yamg akan dipercobakan.
                                                              i.      Perangkat A : disimpan ditempat teduh.
                                                            ii.      Perangkat B : disimpan ditempat terang.
                                                          iii.      Perangkat C : pada perangkat ini percobaana sama seperti percobaan B, tetapi pada air ditambahkan es batu hingga suhu di bawah 20oC.



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan fotosintesis
Keadaan Gelembung
Perangkat Percobaan
A
B
C
Banyak



Sedang



Sedikit



Tidak ada




3.2 Pembahasan
            Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis.
Pada percobaan ini dapat dilihat dari tabel bahwa O2 yang paling banyak dihasilkan yaitu pada percobaan yang diletakkan pada tempat cahaya matahari langsung. Dapat diperhatikan jika hasil O2 sudah banyak, maka proses fotosintesis berlangsung dengan cepat di tempat terkena cahaya, dibandingkan di dalam ruangan bahkan di tempat gelap tidak terjadi fotosintesis.
Intensitas cahaya tidak saja dipengaruhi oleh geografis dan musim tetapi juga kondisi cuaca sehari-hari, misal berawan, waktu : pagi, siang, sore dan titik di mana tanaman tumbuh. Pada tanaman hutan, yang tumbuh di bawah (rendah) tidak cukup cahaya untuk keberlanjutan fotosintesis. Intensitas cahaya yang sangat tinggi mungkin saja merusak aparat fotosintesis. Fenomena ini disebut sebagai hambatan cahaya (photoinhibition) terjadi bila tanaman menyerap lebih banyak cahaya daripada kemampuannya untuk menggunakan dalam fotosintesis.
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Pada keadaan tanpa CO2 maka fotosintesis juga tidak akan berlangsung dan justru CO2 akan dibebaskan lewat proses katabolisme. Naiknya kadar CO2 atmosfer akan meningkatkan intensitas fotosintesis dan pada konsentrasi CO2 tertentu, terjadi keseimbangan antara CO2 yang difiksasi dan CO2 yang dibebaskan. Titik keseimbangan ini disebut sebagai titik kompensasi fotosintesis (analog dengan The Light Compensation Point of Photosynthesis). Pada konsentrasi yang melebihi titik kompensasi CO2, fiksasi CO2 juga lebih besar daripada yang dibebaskan, sehingga terjadi aliran CO2 ke dalam daun. Tanaman C3 dan C4 memiliki titik kompensasi CO dengan nilai yang berbeda, dikatakan tanaman C4 lebih efektif memfiksasi CO2 yang dibebaskan selama proses katabolisme (Anonimous,2005).
Meskipun dengan semakin dewasa umur tanaman, intensitas naungan semakin dikurangi. Naungan selain diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai ke tanaman pokok, juga dimanfaatkan sebagai salah satu metode pengendalian gulma. Titik kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan IC pada batas mulai ada pertumbuhan gulma. Tumbuhan tumbuh ditempat dengan IC lebih tinggi dari titik kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis cukup untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
·         Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
·         Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
·         Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
·         Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
·         Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
·         Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.











BAB  IV
KESIMPULAN
          Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

·         Fotosintesis terjadi paling cepat pada tempat yang terkena cahaya matahari, dengan oksigen yang dihasilkan 0,1 ml.
·         Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis.
·         Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis.




DAFTAR PUSTAKA

·         Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

·         Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia

·         Kimball, John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar