foto 12 mei 1962,, bpk & ibu menikah
awal cerita memang sudah terkeasan dan terpukau dengan jalan kehidupan bp. Habibie dan ibu Hasri Ainun.. menonton film nya hanya denagn 30 ribu tapi banyak sarat nilai yang dapat ku ambil, bahwa cinta itu sederhana tak berlebihan tetapi sungguh terasa menyejukkan & nyaman dihati ... sebelumnya tidak begitu mengenal sosok dan karakter bpk Hab dan ibu Ain.. yang ku tahu hanya beliau adalah mantan presiden RI yang amat jenius dalam bidang pembuatan peaswat,, hehehee
di lanjut seminggusetelah menonton film bpk bersama orang yang kusayang, kemarin maen k toko buku Gramedia,, melewati tangga toko, tak banyak ku tengok bagian buku disusun langsung saja menju ke bagian NOVEL.. kutemukan banyak judul yang sepertinya bagus,, seperti bersandarlah di bahuku, atau dikala hujan turun ada kau " ku baca sekilas isinya semua memang tentang cinta, bagaimana cinta bisa meluap dalam hati 2 insan, tak puas dengan buku yang ku baca ku berjalan menuju rak selanjutnya ,, tujuan awal memang ingin membaca langsung tulisan bpk dalam sebuah buku yang dalam bayanganku pasti "tebel bgd" dan ternyataaaaa.......... benar sekali.. buku masih tersampul rapih belum ada yang ke buka .. ingin rsanya nakal dengan menbuka sampul plastik itu, tapi ku urungkan , tangan ku seaakan menunjuk otomatis dalam salah satu buku.. ku ambil dan ku baca bagian sampul akhirnya,, benakku " bagus nih" ..
"buku kenangan B.J habibie dan Hasri Ainun- Ainun Habibie- kenagan tak terlupakan di mata orang terdekat" buku bersampul warna ungu karangan Pak A. Makmur Makka dkk,, wartawan yang otomatis menjadi saksi kehangatan cinta bpk dan ibu.. hmmmmmmmmmmmmm
disambut dengan bagian awal foto2 masa kecil ibu dan di sambung dengan tulisan indah, menyentuh, keren, tersa di hati bagaimana bisa keagungan cinta sang Kholiq memang benar2 ada.. 2 jam lebih ku lahap habis buku itu , karena sangat tersa sayang sekali kalau harus kusudahi (maklum lagi boke jadi gk bisa beli).. "aaaah memanfaatkan waktu luang dan tak mengganggu pengunjung yang tak masalah lah, ",pikirku.
tertulis apa adanya bagaiman pertemuan bp habibie dengan ibu ainun, pertemuan singkat mereka lalu menikah, berpacaran singkat di dlm becak tertutup plastik, lalu perjalanan rantauan beliau dengn modal 2 koper k Aachen, jerman. Bp memang menjadi suami yang arif dan tekun, sedang ibu selalu menjadi pendorong semangt bpk & sekaligus menjadi pengatur anggaran Rumah tangga yang bagus, meskipun pagi sampai larut malam ibu di tinggal tapi tetap saja tak memecah komunikasi yang amat terjaga pada keduanya,
kerinduan mata indah ibu lah yang selalu menuntun bpk untuk tersenyum meski capek melanda bekerja seharian ,, sungguh menjadi pasangan seperti Rosul Dan umi khodijah dizaman modern...
dibalik kesuksesan seorang laki-laki .ada dua kejaiban yang selalu menemani yakni ibu dan istri"... itulah ungkapan bp ketika menyampaikan sambutan doktor di UI..