Pengen tau bukti jawaban Al-qu'ran tentang pembentujan janin yang sesuai sama fakta ilmiah?? ini dia... sekilas jawaban dari presentasi kami kelompok 1 about it..
Daftar
Pertanyaan dan jawaban :
1. Sang
Putra : Jelaskan lebih rinci tentang ayat pembentukan jenis kelamin pada embrio
yang ada pada penjelasan power point anda ! (An-najm :45-46)
2. Mia
Daniati : Jelaskan lebih rinci tentang peniupan ruh pada janin sesuai hadist
yang dijelaskan pada power point anda ! (Hr. Bukhari-Muslim)
3. Asep
Yusup Hamdani : Jelaskan bagaimana perbedaan embriologi sains dengan yang ada
pada ayat Alquran !
Jawaban
Pertanyaan 1
Jenis Kelamin Bayi awalnya diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel
ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara
bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.
Namun kita diberitahu informasi yang
berbeda dalam Al Qur’an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau
perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”.
“Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.” (Qs
An Najm: 45-46)
Dan cabang-cabang
ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah
membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Sampai
Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan
oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan
bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom
adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang
menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua
kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini
didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf
ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan
kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan
seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom
ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita,
kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi,
membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel
sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom
Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma
yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan
kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria
yang bergabung dengan sel telur wanita.
Dan telah diyakini bahwa tiga belas abad
sebelum penemuan gen manusia, Al Qur’an telah mengungkapkan informasi yang
menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah
penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
Jawaban
pertanyaan 2
Peniupan
Ruh
Para ulama sepakat, bahwa ruh ditiupkan pada
janin ketika janin berusia 120 hari, terhitung sejak bertemunya sel sperma
dengan ovum. Artinya, peniupan tersebut ketika janin berusia empat bulan penuh,
masuk bulan kelima. Pada masa inilah segala hukum mulai berlaku padanya. Karena
itu, wanita yang ditinggal mati suaminya menjalani masa ‘iddah selama empat
bulan sepuluh hari, untuk memastikan bahwa ia tidak hamil dari suaminya yang
meninggal, agar tidak menimbulkan keraguan ketika ia menikah lagi lalu hamil.
Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia hidup
dan ini sepenuhnya urusan Allah, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya,
yang artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “ruh itu
termasuk urusan tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit". [al Isra`/17:85]
Fakta ilmiah : Perkembangan janin pada minggu ke 13 adalah
pada retina, kornea, iris, serta lensa mata janin. Organ ini sudah dapat
berfungsi dengan baik, sehingga janin sudah bisa mengedipkan mata dan peka
terhadap cahaya. Selain itu kulit, otot dan anggota tubuhnya telah terbentuk.
Janin juga sudah bisa merasa detak jantung bundanya. 7,5 cm adalah perkiraan
panjang bayi pada usia ini di mana paru-paru,
trakea, perut, pankreas, hati serta ususnya mulai berkembang hingga ke fungsi
paling akhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi muncul dengan 20 gigi
bayi. Pada minggu ini jari tangan dan telapak kaki mulai terlihat.
Perkembangan Janin Usia 4 Bulan selanjutnya adalah pada
minggu ke 14. Pada minggu ini semua bagian tubuh bayi seperti leher, dada, dan
telinga sudah mulai menempati tempatnya dengan sempurna. Jenis kelamin juga
sudah mulai terlihat. Janin sudah mulai merasakan sesuatu yang terjadi di luar
rahim, misalnya usapan pada perut ibu.
Kemudian pada minggu ke 15, janin dapat mendengar suara
perut, denyut jantung serta suara anda. Pada usia ini rambut di kepala serta
alis dan bulu mata sudah mulai tumbuh. Ukuran janin saat ini kurang lebih
seberat 114 gram, panjangnya kurang lebih 15 cm. Perkembangan terakhir pada
bulan ke 4 adalah panjang janin sudah mencapai 16 cm dan berat 135 gram,
gerakannya lebih kuat dan dapat dirasakan. Gerakannya semakin aktif, janin
mulai merenggangkan tubuhnya, menghisap ibu jarinya, menguap, dan cegukan.
Jawaban
pertanyaan 3 :
Banyak Proses
pembuktian oleh peneliti Hebat Amerika
Prof Dr Roger
Garaudy dan Dr Maurice Bucaille di Perancis pernah mengkaji dan menguji Alquran
dari segi isinya. Di antaranya, Maurice Bucaille mencoba menguji seberapa jauh
kebenaran ilmiah ayat-ayat yang bersangkutan dengan proses kejadian manusia
dalam Surat Al Hajj ayat 5 (22:5). Dr Maurice Bucaille menemukan bahwa ternyata
penjelasan dari Alquran yang turun 14 abad yang lalu itu dalam menggambarkan
asal muasal manusia lebih tepat dari ilmu embriologi mutakhir. Hal itu secara
jelas ditulis dalam bukunya yang berjudul 'The Origin of Man'. Seorang ahli
anatomi dan embriologi dari Kanada, Prof. Dr. Keith Moore sangat terkejut
dengan keakuratan pernyataan yang ada dalam Al-Qur’an (yang ada pada abad
7Masehi) jauh sebelum ilmu embriologi ada. Hal ini beliau dapati pertama kali
saat dia bekerja dengan the Embryology Committee of King Abdulaziz University in
Jeddah, Saudi Arabia. Saat itu dia diminta membantu mereka menginterpretasikan
berbagai pernyataan di dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai reproduksi manusia
dan perkembangan prenatal. Sejak itu Professor yang dengan berbagai karya
ilmiahnya mendapatkan beberapa penghargaan di dunia kedokteran itu mulai aktif
meneliti kedokteran modern dengan mengacu ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadist.
Maka dapat ditulis
secara jelas perbedaan Embriologi modern dengan yang ada di Alquran sbb:
1. Sperma
Fakta ilmiah:
Sperma dibentuk
oleh testicles (testis). Cairan laki-laki (yang disebut semen) ini terutama
berisi beberapa komponen: 1. sperma yang dalam keadaan normal (agar dapat
menyebabkan fertilisasi) bersifat gushing dan aktif bergerak, 2. prostaglandin
yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga membantu transpor sperma ke tempat
fertilisasi. Semen juga mengandung gula yang diperlukan untuk mensuply energi
untuk sperma; beberapa cairan yang berbeda untuk menetralisir keasaman pada
mulut/pintu masuk rahim dan menciptakan/membuat lingkungannya licin sehingga
memudahkan gerakan sperma ke dalam rahim.
Meski ratusan
juta sperma (500-600juta) masuk melalui vagina ke dalam leher rahim, hanya ada
satu sperma yang dapat membuahi ovum, sperma
ini kemudian melewati perjalanan panjang untuk sampai ke tempat fertilisasi
yang disebut tuba falopii yang menghubungkan ovarium/kandung telur dengan
rahim. Jarak/perjalanan ini penuh dengan hambatan yang bisa kita samakan dengan
perjalanan manusia untuk mencapai ke bulan! Setelah terjadi fertilisasi/pembuahan,
terjadi perubahan yang cepat pada membran ovum untuk mencegah masuknya
sisa/sperma yang lain.
Sperma terdiri
dari 23 kromosom, dimana 1 kromosom menentukan jenis kelamin embrio. Kromosom
di ovum selalu X. Bila kromosom Y bercampur
dengan kromosom X dari ovum akan menjadi laki-laki (XY), bila sperma X
bercampur dengan X ovum akan menjadi jenis kelamin perempuan(XX).
Uterus/rahim
merupakan tempat pertumbuhan embrio dan berkembang sebelum nanti akhirnya
keluar sebagai bentuk sempurna seorang bayi. Uterus merupakan tempat yang aman
untuk pertumbuhan embrio karena beberapa alasan:
1. Lokasi uterus ada di tulang
pelvis wanita, yand dilindungi oleh ligament/tali pengikat dan fascia/lembaran2
yang mensuppot/menahan uterus dari samping dan membuat rahim tetap bisa mobile
dan tumbuh hingga ratusan kali pada kehamilan cukup bulan.
2. Otot pelvis dan perineum
mengfiksasi uterus pada tempatnya.
3. Adanya hormon progesteron(hormon
kehamilan) membantu menstabilkan rahim dan mengurangi kontraksi uterus selama
kehamilan.
4. Embrio di dalam rahim
dikelilingi oleh membran2 yang berbeda yang menghasilkan cairan amnion/ketuban
yang menyebabkan embrio dapat berenang di dalamnya dan melindungi embrio dari
efek trauma luar.
Proses pembuahan
dan perjalanan/transport zigot ke dalam rahim berlangsung kurang lebih 6 hari
dan kemudian terjadi implantasi zigot (dikenal sebagai blastosit) dan tumbuh
dalam dinding uterus selama 15 hari, saat tahap Alaqa (darah beku tebal)
dimulai.
Refleksi dan kebenaran
dalam ayat Al-Qur’an:
“Nutfah” dalam
bahasa Arab berarti „air yang sangat kecil“ atau “setetes air“. Ini sesuai
dengan cairan laki-laki yang mengandung sperma sebagai salah satu komponennnya.
Sperma dihasilkan dari air yang hina/tidak penting (nutfa) dan berbentuk seperti ikan dengan ekor
yang panjang (ini salah satu arti/pengertian Sulalah-air mani). Allah
SWT berfirman dalam surat As Sajadah 32:7-8:
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang Memulai Penciptaan dari tanah. Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani/Sulalah)“.
Pengertian lain Sulalah adalah “ekstrak’, yang berarti
esensial atau bagian terbaik dari sesuatu. Dengan kedua implikasi ini, berarti
‚bagian dari segalanya’ menindikasikan bahwa asal usul penciptaan manusia hanya
berasal dari bagian cairan manusia dan bukan dari semuanya (sperma hanya bagian
dari isi cairan manusia- seperti telah disebutkan di atas).
Penjelasan peran
nutfa dalam penciptaan-Nya, Allah SWT berfirman dalam surat Ath-Thariq (86:5-6):
„ Maka hendaklah
manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang
terpancar“
Juga dalam surat An Nahl (16:4):
„Dia telah
menciptakan manusia dari mani (fluid drop), tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata“
Dan Allah berfirman dalam Al Insan
(76:2):
„Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (nutfa) yang bercampur (antara
benih laki-laki dan perempuan- amshaj) yang kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
Campuran nutfa
pada ayat ini menunjukkan keajaiban/kebenaran Al-Qur’an. Nutfa yang dalam
bahasa Arab berarti setetes
kecil air, tapi di sini digambarkan sebagai amshaj yang berarti struktur yang berisi campuran kombinasi. Ini sesuai dengan penemuan
scientific, bahwa zigot berbentuk drop/tetes air yang secara simultan merupakan
campuran kromoson cairan laki-laki dan kromosom ovum wanita.
2. Tahap Al Alaqa ( Leech-like clot- segumpal
darah)
Fakta ilmiah:
Pada tahap
pertama ini dimulai pada hari ke 15 dan berakhir pada hari ke-23 atau 24. Zigot tumbuh membesar melalui
pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri
pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel
penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
Refleksi dan kesesuaian
dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Al Mu’minun (23:14):
„Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah (a
leech-like clot), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging
(Mudgha-chewed-like lump)“
Alaqa dalam
bahasa Arab mengandung beberapa pengertian:
- Gumpalan yang hidup dalam ponds(tempat kecil
dalam air) dan menghisap darah dari sesuatu yang hidup (dalam hal ini rahim ibu)
- Sesuatu yang menempel atau tergantung pada
sesuatu
- Gumpalan atau darah bergumpal
Semua pengertian ini
semua sesuai dengan kenyataan embrio manusia setelah implantasi/ menempel kuat
pada dinding rahim (endometrium) sebagai embrio tampak seperti gumpalan yang
menempel kuat pada endometrium melalui tali pusat, pembuluh darah yang
mengalirinya memberikan bentuk menyerupai gumpalan darah.
3. Tahap Al Mudgha (chewed-like
lump of flesh -segumpal
daging)
Embrio
ditranformasikan dari tahap Alaqa ke awal tahap mudgha pada hari ke 24 sampai 26, merupakan periode
yang sangat singkat dibandingkan dengan perubahan periode nutfa ke Alaqa.
Pada
masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh
bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
Refleksi dan kesesuaian
dalam ayat Al-Qur’an:
Al Qur’an surat
Al-Hajj (22:5):
„Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami Kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan“
Untuk itu ada 2 tipe mudgha:
sempurna dan tidak sempurna. Sempurna disini adalah embrio itu sendiri yang
mulai membentuk beberapa organ yang berbeda dengan fungsi spesifik dan tidak
sempurna yang dimaksud di sini adalah plasenta yang mulai berkembang pada
minggu ke-5 tahap mudgha. Dan Allah mengetahui yang terbaik!
4. Tahap pembentukan
tulang
Dalam
minggu ke-6, tulang rawan mulai tumbuh di dalam tubuh. Transformasi dari mudgha
ke awal pembentukan tulang terjadi dalam periode yang singkat pada akhir minggu
ke-6 dan awal minggu ke-7. Tahap ini
ditandai dengan kemunculan tulang/skeleton yang memberi gambaran embrio seperti
manusia.
Refleksi dan kesesuaian
dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits:
Dalam surat Al
Mu’minun (23:14):
„.......... lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain. Maha Suci Allah,
Pencipta yang paling Baik.“
Ini sesuai dengan pernyataan Nabi
Muhammad SAW dalam Hadits sahih Muslim:
“Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, ..” (HR. Muslim no : 2645)
“Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, ..” (HR. Muslim no : 2645)
Setelah 42
malam (6 minggu), embrio mulai mengambil gambar manusia dengan munculnya
kartilaginosa kerangka, maka alat kelamin luar mulai muncul di kemudian hari (minggu
ke 10). Pada minggu ke-7 gambar manusia akan lebih jelas dengan dimulainya
penyebaran kerangka. Minggu ini merupakan (antara 40 dan 45 hari) garis
demarkasi antara mudgha dan gambar manusia.
5. Tahap pembentukan otot (clothing with flesh)
Tahap ini
ditandai dengan pembentukan otot yang mengelilingi dan menempel ketat di
tulang. Dengan terbentuknya pembungkus tulang yang membungkus otot dan tulang
secara komplet dan pembentukan otot selesai, maka embrio dapat mulai bergerak.
Ahli
embriologi menyebutkan tahap ini berakhir pada minggu ke-8 dan dilanjutkan
sebagai tahap fetus (Nash’ah). Hal ini sesuai dengan Al Qur’an dalam
surat Al Mu’minun (23:14):
.....lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk)
lain...“
6. Tahap Nash’ah dan viability (Tahap fetus)
Dimulai dari
tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan akhir minggu kedelapan dan berakhir
hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus
menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada
awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organ telah nampak. Tahap ini
berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga
minggu kelahiran.
Pada
tahap ini organ dan semua sistem dipersiapkan fungsinya dengan sebaik-baiknya.
Fetus siap untuk hidup di luar rahim mulai umur 22 minggu hingga 26 minggu
(misal setelah akhir bulan ke-6 kehamilan), bila sistem pernafasan telah cukup
untuk berfungsi (normalnya pembentukan surfaktan lengkap umur kehamilan 24
minggu) dan sistem saraf mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tubuh fetus.
Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus
dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan
berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif
terhadap cahaya. Pada tahap ini tidak ada pembentukan organ baru, yang ada
hanyalah pematangan atau perkembangan organ dan sistem, untuk itu diperlukan
makanan dan lingkungan yang baik bagi fetus agar dapat berkembang dengan baik
hingga tahap kelahiran.
Refleksi dan kesesuaian
dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Az- Zumar Allah SWT
berfirman (39:6):
.....Dia menjadikan kamu dalam
perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan“ (tiga kegelapan itu
ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput
yang menutup anak dalam rahim
Ahli
embriologi menerangkan bahwa fetus dalam tahap perkembangannya
dikelilingi oleh tiga membran:
- Membran amnion yang berisi cairan yang
menjadikan fetus selalu dalam keadaan berenang, dengan demikian
melindunginya dari trauma dan membantu pergerakan fetus untukmelakukan
re-posisi secara halus pada saat tahap kelahiran berlangsung.
- Membran chorion
- Membran desidua.
Beberapa
ahli menginterpretasikan tiga lembar kegelapan dengan membranamnion yang mengelilingi uterus, dinding
uterus dan dinding abdomen. Wallahu’alam. Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa
fetus siap untuk hidup di luar rahim setelah akhir bulan ke-6 (akhir trismester
2). Ini
sesuai dengan surat Ahqaf bahwa tahap konsepsi dan menyapih membutuhkan waktu
30 bulan (46:15):
„Mengandungnya sampai menyapihnya adalah
tiga puluh bulan....“
Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
„...., ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun“.
Dengan
perhitungan yang mudah, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa pernyataan dalam Al-Qur’an menentukan periode konsepsi
minimal adalah 6 bulan, ini sesuai dengan kenyataan dari para ahli bahwa tahap
konsepsi sebelum 22 minggu bila fetus tidak bisa tahan hidup dikatakan
abortus/keguguran.
Seperti
disebutkan sebelumnya bahwa indera pertama yang berkembang dalam perkembangan
embrio adalah pendengaran. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam surat
As Sajdah (32:29):
„ Kemudian Dia menyempurnakan dan
Meniupkan ke dalam tubuhnya Roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati(feeling and understanding),....“
Al-Insan (76:2):
„ Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat“.
Al-Mu’minun (23:78):“
Dan Dia-lah yang telah menciptakan
bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati (feeling and
understanding)....“
Dari
ketiga ayat di atas selalu menyebutkan indera pendengaran sebelum penglihatan.
Hal ini sesuai dengan ilmu embriologi modern yang menyatakan bahwa indera
pendengaran berkembang sebelum indera penglihatan.
2. Kesamaam Fase ilmiah tentang embriologi dan fase
yang tertulis di dalam Alquran sudah menjadi bukti bahwa Al-qur’an telah
menjadi sumber segala ilmu jauh sebelum bukti penelitian sains ada.
3. Penelitian sains yang didominasi orang non muslim
mampu diluluhkan dengan kebenaran Al-qur’an dan ini menjadi bukti otomatis
bahwa ilmu yang ada sekarang merupakan ilmu Tuhan yang Dia berikan untuk kita,,
agar kita berfikir dan bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar