FOTOSINTESIS
Laporan Praktikum (Biologi umum)
DISUSUN OLEH
Nama :
Bunga Naria
NPM :
1011060076
Semester/Jurusan : 1/Tadris biologi
Kelas :
C
Dosen : Adryade Reshi Gusta S.P
FAKULTAS
TARBIYAH
IAIN RADEN
INTAN
LAMPUNG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan
diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh
molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik
untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam
tanaman, Algae dan Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari
bahasa Yunani kuno : choloros = green (hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi
krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk
digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman
mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari
gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari. (Subandi, 2008).
gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari. (Subandi, 2008).
1.2 Tujuan Praktikum
·
Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis
dihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap
pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, dan untuk mengetahui ada tidaknya
simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari,
berbeda.
·
Untuk mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis.
·
Mengetahui zat yang dihasilkan dari peristiwa
fotosintesis
BAB
II
Alat Dan Bahan
2.1
Alat Dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang di perlukan dalam pecobaan fotosintesis antara lain: gelas
kimia 3 buah,tabung reaksi 3 buah, corong kaca 3 buah, kawat penyangga/spatula
9 buah, thermometer, tumbuhan air (Hydrilla
sp), air, es batu.
2.2 Metode Kerja
·
Ikatlah beberapa batang tumbuhan air (Hydrilla) lalu
kemudian masukan kedalam corong kaca dengan pangkal batang disebelah atas.
·
Lalu masukan corong kaca beserta tumbuhan air kedalam
gelas kimia yang telah berisi air, kemudian unutuk menyangga corong gunakan
kawat (spatula) yang digantungkan pada dinding gelas kimia.
·
Kemudian
tutuplah tangkai corong tabung reaksi yang telah berisi air penuh.
·
Lakukan
rangkaian 3 kegiatan yamg akan dipercobakan.
i.
Perangkat
A : disimpan ditempat teduh.
ii.
Perangkat
B : disimpan ditempat terang.
iii.
Perangkat C : pada perangkat ini percobaana sama seperti
percobaan B, tetapi pada air ditambahkan es batu hingga suhu di bawah 20oC.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
fotosintesis
Keadaan Gelembung
|
Perangkat Percobaan
|
||
A
|
B
|
C
|
|
Banyak
|
|||
Sedang
|
|||
Sedikit
|
|||
Tidak ada
|
3.2
Pembahasan
Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan
diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh
molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme
hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis.
Pada
percobaan ini dapat dilihat dari tabel bahwa O2 yang paling banyak dihasilkan
yaitu pada percobaan yang diletakkan pada tempat cahaya matahari langsung.
Dapat diperhatikan jika hasil O2 sudah banyak, maka proses fotosintesis berlangsung
dengan cepat di tempat terkena cahaya, dibandingkan di dalam ruangan bahkan di
tempat gelap tidak terjadi fotosintesis.
Intensitas
cahaya tidak saja dipengaruhi oleh geografis dan musim tetapi juga kondisi
cuaca sehari-hari, misal berawan, waktu : pagi, siang, sore dan titik di mana
tanaman tumbuh. Pada tanaman hutan, yang tumbuh di bawah (rendah) tidak cukup
cahaya untuk keberlanjutan fotosintesis. Intensitas cahaya yang sangat tinggi
mungkin saja merusak aparat fotosintesis. Fenomena ini disebut sebagai hambatan
cahaya (photoinhibition) terjadi bila tanaman menyerap lebih banyak cahaya
daripada kemampuannya untuk menggunakan dalam fotosintesis.
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis
makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan
persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
(glukosa) + 6O2
Pada keadaan tanpa CO2 maka fotosintesis juga tidak akan
berlangsung dan justru CO2 akan dibebaskan lewat proses katabolisme. Naiknya
kadar CO2 atmosfer akan meningkatkan intensitas fotosintesis dan pada
konsentrasi CO2 tertentu, terjadi keseimbangan antara CO2 yang difiksasi dan
CO2 yang dibebaskan. Titik keseimbangan ini disebut sebagai titik kompensasi
fotosintesis (analog dengan The Light Compensation Point of Photosynthesis).
Pada konsentrasi yang melebihi titik kompensasi CO2, fiksasi CO2 juga lebih
besar daripada yang dibebaskan, sehingga terjadi aliran CO2 ke dalam daun.
Tanaman C3 dan C4 memiliki titik kompensasi CO dengan nilai yang berbeda,
dikatakan tanaman C4 lebih efektif memfiksasi CO2 yang dibebaskan selama proses
katabolisme (Anonimous,2005).
Meskipun
dengan semakin dewasa umur tanaman, intensitas naungan semakin dikurangi.
Naungan selain diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai ke
tanaman pokok, juga dimanfaatkan sebagai salah satu metode pengendalian gulma.
Titik kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan IC pada batas
mulai ada pertumbuhan gulma. Tumbuhan tumbuh ditempat dengan IC lebih tinggi
dari titik kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis cukup
untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan.
Berikut adalah beberapa faktor
utama yang menentukan laju fotosintesis:
·
Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
·
Konsentrasi
karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
·
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
·
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
·
Kadar
fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
·
Tahap
pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
·
Fotosintesis terjadi paling
cepat pada tempat yang terkena cahaya matahari, dengan oksigen yang dihasilkan
0,1 ml.
·
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel,
tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen
fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis.
·
Proses
fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor
yaitu faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan
maupun faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung seperti terganggunya
beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
·
Campbell
dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
·
Dwijoseputro,
D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia
·
Kimball,
John. W. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar